Juz adalah sebuah cara pembagian Al-qur’an di mana keseluruhan Al Qur’an dipecah atas 30 juz. Tujuan pembagian ini adalah untuk memudahkan mereka yang ingin menyelesaikan pembacaan Al Qur’an dalam 30 hari (1 bulan).

Ini membantu pembaca dalam mengingat dan merenungkan pesan-pesan Al-Qur’an secara bertahap.

Pembagian berdasarkan Juz baru dilakukan pada tahun 110 H, yang mana sejarah mencatat bahwa orang pertama yang mempelopori terjadinya hal tersebut adalah Al-Hajaj Bin Yusuf Al-Tsaqafi. Hal ini didasari dari gagasan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu 30 hari, sehingga dapat dibaca satu hari satu Juz.

30 juz
Bacaan Alquran – 30 Juz Bahasa Indonesia dan Terjemahannya. Ilustrasi dan sumber foto: Wikimedia Commons

Konsep Juz

Pembagian Al-Qur’an menjadi 30 Juz bukan berdasarkan isi tematik tetapi merupakan susunan praktis untuk hafalan. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk membaca sekitar satu Juz per hari, menyelesaikan seluruh Quran pada akhir bulan. Praktek ini dikenal sebagai “Quran Khatm” atau “Quran Penyelesaian.”

Setiap Juz berisi sejumlah ayat tertentu, dan pembagian bagian-bagian ini tidak mengganggu aliran pesan Al-Qur’an. Muslim dapat memilih untuk membaca satu atau lebih Juz dalam doa harian atau sesi belajar mereka.

Cara yang digunakan untuk membagi Al-Qur’an adalah dengan memotongnya berdasarkan jumlah huruf (total 324 732), dan menempatkan “pemotongan” tersebut di akhir ayat yang bersangkutan.

Pembagian Alquran menjadi 30 Juz telah diterima secara luas dan digunakan selama berabad-abad, memungkinkan umat Islam untuk terlibat dengan kitab suci secara teratur dan terstruktur. Praktik membaca Al-Qur’an selama Ramadhan, khususnya dalam shalat Tarawih, memiliki makna spiritual yang sangat besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Dipercaya bahwa membaca Al-Qur’an selama bulan suci ini membawa berkah dan pahala yang besar.

Membaca Al Quran di bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan kesembilan dari kalender lunar Islam, sangat sakral bagi umat Islam. Selama Ramadhan, puasa adalah wajib, dan ini juga merupakan waktu di mana praktik menyelesaikan Alquran, yang dikenal sebagai “Quran Khatm,” memiliki makna yang sangat penting. Banyak Muslim mengambil tantangan membaca satu Juz per hari, menyelesaikan seluruh Quran pada akhir bulan.

Bulan Puasa Ramadhan – Waktu Haram Berpuasa & Orang Yang Boleh Membatalkan Puasa Ramadan

Sholat Tarawih

Selain pengajian harian, sistem Juz digunakan selama sholat Tarawih. Tarawih adalah sholat malam khusus yang dilakukan selama Ramadhan di mana Alquran dibacakan secara keseluruhan selama sebulan. Setiap malam, satu Juz dibacakan, yang mengarah ke penyelesaian Alquran pada akhir Ramadhan. Doa-doa ini menciptakan suasana spiritual yang unik, memupuk hubungan yang mendalam dengan Al-Qur’an dan mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang ayat-ayatnya.

Meningkatkan Koneksi Spiritual

Pembagian Alquran ke dalam Juz menawarkan banyak manfaat bagi umat Islam yang ingin memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Allah. Dengan membaca dan merenungkan bagian-bagian yang lebih kecil dari Al-Qur’an secara teratur, umat Islam dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pesannya dan menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Praktek ini tidak hanya memupuk hubungan yang mendalam dengan yang ilahi tetapi juga memupuk rasa kedamaian dan ketenangan batin.

Perjalanan Tilawatil Quran

Sistem Juz mewakili lebih dari sekedar metode pembagian; itu melambangkan perjalanan spiritual bagi umat Islam. Saat mereka maju melalui setiap Juz, orang-orang beriman memulai eksplorasi mendalam dari kebijaksanaan abadi Al-Qur’an, menemukan panduan dan relevansinya dengan kehidupan mereka. Pembacaan Alquran menjadi percakapan yang intim dengan Allah, memperdalam keimanan dan ketakwaan mereka kepada Sang Pencipta.

30 Juz Bacaan AlQuran – Bahasa Indonesia dan Terjemahannya

Juz (Bahasa Arab: جُزْءْ, jamak: أَجْزَاءْ ajzāʼ, secara harfiah berarti “bagian”) disebut masing-masing dari tiga puluh jilid Al-Qur’an. Tiga puluh potong ini dikenal sebagai tiga puluh paras. Dalam bahasa Arab disebut Juz. Kata para umum di kalangan umat Islam di Asia Selatan. Maknanya tidak berbeda dengan bagian-bagian Al-Qur’an ini. Setiap para terdiri dari jumlah bagian yang sama. Pada dasarnya, paras ini dibentuk untuk kemudahan pembacaan.

Daftar Juz’ dalam Al Quran
Juz’ Hizb(1/2 bagian) Surat
No. Awalan Juz
Arab Transliterasi Arti
1 (آلم (آ-ل-م Alīf-Lām-Mīm Alif-Lam-Mim 1 Al-Fatiha (1:1) – Al-Baqarah (2:74)
2 Al-Baqarah (2:75) – Al-Baqarah (2:141)
2 سَيَقُولُ Sayaqūlu “(Mereka) akan berkata” 3 Al-Baqarah (2:142) – Al-Baqarah (2:202)
4 Al-Baqarah (2:203) – Al-Baqarah (2:252)
3 تِلْكَ ٱلْرُّسُلُ Tilka ’r-Rusulu “Rasul-rasul itu” 5 Al-Baqarah (2:253) – Āli ‘Imrān (3:14)
6 Āli ‘Imrān (3:15) – Āli ‘Imrān (3:92)
4 كُلُّ الطَّعَامِ Kullu-ṭa’āmi “Semua makanan itu” 7 Āli ‘Imrān (3:93) – Āli ‘Imrān (3:170)
8 Āli ‘Imrān (3:171) – An-Nisā’ (4:23)
5 وَٱلْمُحْصَنَاتُ Wa’l-muḥṣanātu “Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami” 9 An-Nisā’ (4:24) – An-Nisā’ (4:87)
10 An-Nisā’ (4:88) – An-Nisā’ (4:147)
6 لَا يُحِبُّ ٱللهُ Lā yuḥibbu-’llāhu “Allah tidak menyukai” 11 An-Nisā’ (4:148) – Al-Mā’idah (5:26)
12 Al-Mā’idah (5:27) – Al-Mā’idah (5:82)
7 وَإِذَا سَمِعُوا Wa ’Idha Samiʿū “Dan apabila mereka mendengar” 13 Al-Mā’idah (5:83) – Al-An‘ām (6:35)
14 Al-An‘ām (6:36) – Al-An‘ām (6:110)
8 وَلَوْ أَنَّنَا Wa-law annanā “Dan sekalipun Kami benar-benar” 15 Al-An‘ām (6:111) – Al-An‘ām (6:165)
16 Al-A‘rāf (7:1) – Al-A‘rāf (7:87)
9 قَالَ ٱلْمَلَأُ Qāla ’l-mala’u “Berkata para pemuka-pemuka” 17 Al-A‘rāf (7:88) – Al-A‘rāf (7:170)
18 Al-A‘rāf (7:171) – Al-Anfāl (8:40)
10 وَٱعْلَمُواْ Wa-’aʿlamū “Dan ketahuilah” 19 Al-Anfāl (8:41) – At-Tawbah (9:33)
20 At-Tawbah (9:34) – At-Tawbah (9:93)
11 يَعْتَذِرُونَ Yaʿtazerūn “Mereka akan membuat alasan” 21 At-Tawbah (9:94) – Yũnus (10:25)
22 Yũnus (10:26) – Hūd (11:5)
12 وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ Wa mā min dābbatin “Dan tidak satupun makhluk bergerak” 23 Hūd (11:6) – Hūd (11:83)
24 Hūd (11:84) – Yūsuf (12:52)
13 وَمَا أُبَرِّئُ Wa mā ubarri’u “Dan tidak aku membebaskan” 25 Yūsuf (12:53) – Ar-Ra‘d (13:18)
26 Ar-Ra‘d (13:19) – Ibrāhīm (14:52)
14 رُبَمَا Alīf-Lām-Rā’/Rubamā Alif-Lam-Ra“/“Mungkin” 27 Al-Hijr (15:1) – An-Naḥl (16:50)
28 An-Naḥl (16:51) – An-Naḥl (16:128)
15 سُبْحَانَ ٱلَّذِى Subḥāna ’lladhī “Mahasuci (Allah), yang … “ 29 Al-Isrā’ (17:1) – Al-Isrā’ (17:98)
30 Al-Isrā’ (17:99) – Al-Kahf (18:74)
16 قَالَ أَلَمْ Qāla ’alam Dia berkata, “Bukankah …” 31 Al-Kahf (18:75) – Maryam (19:98)
32 Ṭā Hā (20:1) – Ṭā Hā (20:135)
17 ٱقْتَرَبَ لِلْنَّاسِ Iqtaraba li’n-nāsi Telah semakin dekat kepada manusia 33 Al-Anbiyāʼ (21:1) – Al-Anbiyāʼ (21:112)
34 ِAl-Ḥajj (22:1) – Al-Ḥajj (22:78)
18 قَدْ أَفْلَحَ Qad ’aflaḥa “Sungguh beruntung” 35 Al-Muʼminūn (23:1) – An-Nūr (24:20)
36 An-Nūr (24:21) – Al-Furqān (25:20)
19 وَقَالَ ٱلَّذِينَ Wa-qāla ’lladhīna “Berkata orang orang yang” 37 Al-Furqān (25:21) – Ash-Shu‘arā’ (26:110)
38 Ash-Shu‘arā’ (26:111) – An-Naml (27:59)
20 أَمَّنْ خَلَقَ ’A’man Khalaqa “Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan” 39 An-Naml (27:60) – Al-Qaṣaṣ (28:50)
40 Al-Qaṣaṣ (28:51) – Al-‘Ankabūt (29:44)
21 أُتْلُ مَاأُوْحِیَ Otlu ma oohiya “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu” 41 Al-‘Ankabūt (29:45) – Luqmān (31:21)
42 Luqmān (31:22) – Al-Aḥzāb (33:30)
22 وَمَنْ يَّقْنُتْ Wa-man yaqnut “Dan barangsiapa di antara kamu (istri-istri Nabi) tetap taat” 43 Al-Aḥzāb (33:31) – Saba’ (34:23)
44 Saba’ (34:24) – Yā Sīn (36:21)
23 وَمَآ لي Wa-Mali “Dan mengapa aku tidak” 45 Yā Sīn (36:22) – Aṣ-Ṣāffāt (37:144)
46 Aṣ-Ṣāffāt (37:145) – Az-Zumar (39:31)
24 فَمَنْ أَظْلَمُ Fa-man ’aẓlamu “Maka siapakah yang lebih zalim daripada” 47 Az-Zumar (39:32) – Ghāfir (40:40)
48 Ghāfir (40:41) – Fuṣṣilat (41:46)
25 إِلَيْهِ يُرَدُّ Ilayhi yuraddu “KepadaNya lah dikembalikan” 49 Fuṣṣilat (41:47) – Az-Zukhruf (43:23)
50 Az-Zukhruf (43:24) – Al-Jāthiyah (45:37)
26 حم Ḥā’ Mīm Ha-Mim 51 Al-Aḥqāf (46:1) – Al-Fatḥ (48:17)
52 Al-Fatḥ (48:18) – Adh-Dhāriyāt (51:30)
27 قَالَ فَمَا خَطْبُكُم Qāla fa-mā khaṭbukum Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah urusanmu yang penting”” 53 Adh-Dhāriyāt (51:31) – Al-Qamar (54:55)
54 Ar-Raḥmān (55:1) – Al-Ḥadīd (57:29)
28 قَدْ سَمِعَ ٱللهُ Qad samiʿa ’llāhu “Sesungguhnya Allah telah mendengar” 55 Al-Mujādilah (58:1) – Aṣ-Ṣaff (61:14)
56 Al-Jumu`ah (62:1) – At-Taḥrīm (66:12)
29 تَبَارَكَ ٱلَّذِى Tabāraka ’lladhī “Mahasuci Allah yang” 57 Al-Mulk (67:1) – Nūḥ (71:28)
58 Al-Jinn (72:1) – Al-Mursalāt (77:50)
30 عَمَّ ‘Amma “Tentang apakah” 59 An-Nabaʼ (78:1) – Aṭ-Ṭāriq (86:17)
60 Al-Aʻlā (87:1) – An-Nās (114:6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *