Surat Al Bayyinah البينة Pembuktian

Surat Al Bayyinah, secara harfiah berarti “Pembuktian” atau “Bukti Yang Jelas,” merupakan surah ke-98 dalam Al-Quran, yang terdiri dari delapan ayat. Surah ini mengandung pengajaran yang mendalam tentang pentingnya bukti dan pembuktian dalam agama Islam.

Dalam surat ini, Nabi Muhammad menyampaikan pesan tegas kepada orang-orang dari kitab suci, yakni orang-orang Yahudi dan Kristen, serta mereka yang masih mempercayai berhala. Beliau mengungkapkan bahwa mereka belum sepenuhnya memahami dan mempercayai risalah yang dia bawa, dan mengingatkan akan ancaman neraka sebagai hukuman dari Tuhan. Di samping itu, Nabi juga membawa kabar gembira bagi mereka yang memeluk iman dengan tulus dan mengerjakan amal saleh, yaitu janji surga sebagai balasan atas keimanan dan kebaikan mereka.

Ayat kelima dari Surat Bayyinah ini menekankan pentingnya berdoa kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, sambil memenuhi kewajiban agama melalui amal kebajikan, termasuk memberikan sedekah atau zakat.

Kebanyakan ulama cenderung berpendapat bahwa surah ini diturunkan di kota Madinah, namun ada juga pandangan yang menyebutkan kemungkinan surah ini diturunkan di Mekah. Selain itu, surah ini juga dihubungkan dengan peristiwa pengusiran suku Yahudi Bani Qainuqa dari Kota Madinah pada tahun 624.

Dengan mengandung penjelasan mendalam tentang kedudukan risalah Nabi Muhammad, kejelasannya, dan kesempurnaannya, Surah Al-Bayyinah memiliki makna dan ajaran yang sangat penting dalam agama Islam.

Berikut isi Surah Al Bayyinah dalam text bahasa Arab, latin dan terjemahan bahasa Indonesia

Surat al Bayyinah

Arab-Latin: lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah

Artinya: 1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً

rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah

2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ

fīhā kutubung qayyimah

3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.

وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ

wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`at-humul-bayyinah

4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah

5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ

innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul-bariyyah

6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ

innallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah

7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

jazā`uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu ‘an-hum wa raḍụ ‘an-h, żālika liman khasyiya rabbah

8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Tempat Turunnya AlQuran di Mekah dan Medinah

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *